Bachrudin Nasori: Masyarakat Makin Cerdas, Harus Lebih Waspada Kejahatan Digital

oleh -55 Dilihat
oleh
banner 468x60

SwaraSenayan.com. Cyber crime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena pemanfaatan teknologi internet. Cyber crime saat ini semakin tak terbendung. Di Indonesia, kejahatan ini dilakukan untuk pencurian kartu kredit, investasi bodong, hingga penyalahgunaan data pribadi.

H. Bachrudin Nasori, S.Si, M.M selaku Anggota Komisi I DPR RI menyampaikan apresiasi kepada BAKTI Kominfo yang telah memberikan akses-akses internet di seluruh Indonesia. Terlebih lagi sekarang ini di Bali akan diselenggarakannya G20 yang akan dihadiri oleh negara-negara maju. Adanya akses internet yang ada di Indonesia, khususnya di Bali akan membuat Indonesia canggih di mata dunia.

banner 336x280

“Selain memberikan kemudahan internet juga memiliki sisi negatif, yaitu adanya kejahatan digital atau cyber crime. Salah satu contoh kejahatan-kejahatan yang ada di internet, seperti penipuan dan pencurian uang di ATM. Selain itu ada juga bercirikan dengan masuknya pesan-pesan yang berdalih ingin memberikan hadiah, ada juga yang mengajak untuk berinsvestasi yang kemudian dijanjikan dengan keuntungan yang banyak,” sebut Bachrudin selaku narasumber pada Seminar Merajut Nusantara yang digelar oleh BAKTI Kominfo dengan tema “Mengenal Cyber Crime, Serangan Online yang Wajib Diwaspadai Masyarakat” secara virtual, Jakarta (09/03/2022).

Dirinya menjelaskan bahwa saat ini anggota Komisi 1 DPR sedang membuat undang-undang perlindungan data pribadi untuk mengatur dan mengawasi kegiatan yang ada di digital. Kemudian pemerintah juga sedang menyusun suatu sistem yang membuat data hanya bisa diakses oleh instansi resmi, misalnya polisi.

Sementara itu narasumber berikutnya, Dosen Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Ismail Cawidu, M.Si mengatakan cyber crime adalah tindakan ilegal yang dilakukan pelaku kejahatan dengan menggunakan teknologi komputer dan jaringan internet untuk menyerang sistem informasi korban.

Terdapat berbagai kerugian yang diakibatkan oleh cyber crime, seperti reputasi terancam, kehilangan data penting, kerusakan software komputer, dan kebobolan dana.

“Kerugian yang terjadi tergantung dengan sasaran kejahatannya, kalau dia sasarannya ingin merusak sistem, pasti kerugiannya adalah kerusakan sistem operasi dari komputer yang kita miliki. Selain itu kita juga mendapatkan kerugian finansial, dan banyak juga kerugian pencemaran nama baik,” sebutnya ketika salah satu peserta bertanya tentang berbagai macam kerugian yang diakibatkan oleh cyber crime.

Di Indonesia ada lembaga yang bertanggungjawab menjaga keamanan siber Indonesia. Berada langsung di bawah Presiden, yaitu Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia. Lembaga ini bertugas melaksanakan keamanan siber secara efesien & efektif dengan memanfaatkan, mengembangkan, dan mengkonsolidasikan semua unsur yang terkait dengan keamanan siber, seperti TNI, Polri, BIN Kominfo.

Sementara itu Sabilillah Ardie, B.Sc selaku Wakil Bupati Tegal mengatakan untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman masyarakat terhadap kejahatan digital, maka diperlukan sosialisasi untuk masyarakat Kabupaten Tegal melalui dinas-dinas terkait.

“Di Dinas Kominfo Tegal, kita acap kali mengadakan kegiatan-kegiatan untuk mensosialisasikan keamanan digital, selain itu kita juga pernah menyiarkannya melalui radio Slawi FM. Kemudian masyarakat juga bisa mengakses media sosial Kominfo, seperti Facebook, Intagram, dan Twitter,” jelas Wakil Bupati Tegal.

Sebagai warga Indonesia yang menggunakan internet, kita harus mengedepankan sopan santun, etika, dan moral, namun pasti ada saja orang-orang yang memiliki niat jahat.

“Maka saya dengan sangat terpaksa mengajak teman-teman untuk selalu curiga dengan apa yang kita masukkan, kita sampaikan, atau yang kita tuliskan di internet. Belum tentu apa yang dikatakan orang lain adalah benar, maka kita harus verifikasi”, tutup Ardie. *SS

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.