Anggota DPR RI Muhammad Farhan : Filterisasi Konten Radikal Dan Termarjinalkan Guna Selamatkan Demokrasi Kebangsaan

oleh -236 Dilihat
oleh
banner 468x60

SwaraSenayan.com – Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Drs. Wiryanto, MA, Ph.D selaku keynote speech pada Webinar Forum Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (DJ IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dengan tema “Pemuda dan Tantangan Demokrasi Ke Depan” di Jakarta, (30/04/2021).

Drs. Wiryanto, MA, Ph.D menilai bahwa tantangan demokrasi yang akan dihadapai tidak terlepas dari permasalahan sumber daya manusia yang handal dan memiliki kompetensi yang tinggi, sehingga mampu memiliki produktivitas yang tinggi dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menyambut Indonesia maju pada tahun 2045.

banner 336x280

Mengutip pidato Bung Karno, ‘Beri aku seribu orang tua niscaya akan ku catut semeru dari akarnya, Beri aku sepuluh pemuda niscaya aku akan ku gancangkan dunia’, ia mengartikan bahwa di dalam diri pemuda bersemayam ruh spirit yang kuat untuk melawan dan melakukan perubahan-perubahan dan di dalam diri pemuda memiliki energi yang luar biasa.

“Secara fisik inilah yang akan membawa kemajuan bagi kita bersama,” ungkap Wiryanto.

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Muhammad Farhan selaku narasumber yang hadir melalui Zoom Cloud Meeting, memaparkan bahwa inti dalam kehidupan berdemokrasi adalah keterlibatan semua orang yang menjadi penting dalam pengambilan keputusan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Berdasarkan laporan HootSuite dan We Are Social pada Januari 2021, pengguna internet di indonesia mencapai 202,6 juta jiwa dengan aktivitas yang paling digemari oleh pengguna internet indonesia yaitu bermedia sosial. Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa dibandingkan pada Januari 2020 lalu.

Saat ini, ada 170 juta jiwa orang indonesia yang merupakan pengguna aktif media sosial dengan rata-rata menghabiskan waktu 3 jam 14 menit di platform jejaring sosial.

Sayangnya media sosial kerapkali digunakan sebagai tindakan anti demokrasi oleh kelompok-kelompok tertentu, seperti kelompok radikalisme, dan kelompok termajinalkan.

Maka dari itu pentingnya untuk memahami, mengolah, memanfaatkaan dan mengkomunikasikan sebuah informasi melaui platform digital. Dengan mengedepankan budaya literasi digital maka kita akan dapat mengendalikan jantung demokrasi digital kedepannya.

“Karena kebebasan dalam berdemokrasi di media sosial bukanlah kebebasan yang absolut, ada tanggung jawab atas opini yang kita bentuk dan tidak lupa untuk tetap mengedepankan etiket dalam berdemokrasi,” ujar Farhan.

Tidak lupa politisi Partai Nasdem ini juga mengingatkan semua pihak untuk selalu bijak dalam bermedia sosial.

“Atau dengan kata lain ‘Bijak Bermedia Sosial’,” sambung Farhan mengakhiri pemaparannya.

Webinar kali ini juga menghadirkan Muhammad Ghifari selaku Tokoh Pemuda Maluku Utara sebagai narasumber dengan Rendra Yuniardi sebagai moderator dan Aktor cantik Gita Gineza sebagai Master of Ceremony. *Ndi

 

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.