SwaaSenayan.com. Ada tiga sikap yang harus diimplementasikan sebagai modal bangsa dalam menghadapi dampak negatif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di berbagai sendi kehidupan.
Tiga nilai tersebut antara lain gotong royong, ketangguhan dalam beradaptasi, dan akselerasi transformasi digital.
“Indonesia memiliki modal besar untuk bangkit yaitu melalui tiga nilai yang harus dilakukan tersebut,” ujar Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Septriana Tangkary pada Webinar Membangun Masyarakat Sadar Informasi, Mewujudkan Harmonisasi Melalui Budaya Kearifan Lokal, Jumat (14/8/2020).
Dalam menghadapi tantangan yang disebabkan oleh Covid-19, pertama, seluruh komponen bangsa dapat mengimplementasikan sikap gotong royong dalam konteks kehidupan sehari-hari. Tujuannya, setiap individu dapat saling memperdulikan satu sama lain di masa pandemi saat ini.
Langkah tersebut, lanjut dia, akan sangat membantu masyarakat yang terkena dampak Covid-19. “Tidak untuk disombongkan melainkan saling menguatkan harapan dan saling kesulitan yang kita hadapi bersama,” tuturnya.
Dua, ketangguhan dalam beradaptasi di masa pandemi. Maksudnya, masyarakat dapat beradaptasi di tengah kondisi yang serba keterbatasan akibat Covid-19. Masyarakat harus mampu menyesuaikan diri dengan cepat dalam berbagai kondisi yang paling penting dalam kegiatan perekonomian.
Jangan sampai, lanjut dia, keterbatasan akibat Covid-19 menghambat masyarakat untuk melakukan tindakan produktif. “Kemampuan adaptasi yang lentur dengan langkah-langkah menuju hidup produktif aman di tengah situasi yang sulit ini,” tuturnya.
Terakhir, masyarakat dapat cepat melakukan akselarasi transformasi digital sebagai langkah alternatif dalam menggantikan kegiatan tatap muka. Dengan melakukan hal tersebut, setiap individu akan memahami menggunakan teknologi dengan baik, sehingga mampu mempergunakan untuk kegiatan produktif.
Di masa pandemi kegiatan tatap muka tidak dapat dilakukan mengingat mempunyai kerawanan yang tinggi untuk terinfeksi wabah ini.”kita mampu beradaptasi menggunakan teknologi sebagai alat akselerasi pembangunan dan hadirin yang dapat memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang bermanfaat,” pungkasnya. *SS